TUGAS
SENI BUDAYA RANGKUMAN MATERI
PEMBELAJARAN
NAMA : LATIFATUL LAILA PUTRI
KELAS : 8H/HALCYON
KARYA : GAMBAR ILUSTRASI KARTUN
SEKOLAH : SMPN 16 MALANG
Ragam hias daerah merupakan identitas suatu
daerah. Ragam hias memiliki arti simbolik seperti, menangkal roh jahat, memberi keberkahan, dan simbol pangkat
atau kedudukan da lam masyarakat. Ragam
hias untuk hiasan dapat berupa motif tumbuhan, hewan, manusia dan geometris
yang untuk memperindah bidang dua dan
tiga dimensi. Motif ragam hias dua dimensi pada benda dapat menggunakan teknik
anyaman, ukiran maupun bagian dari sisi bangunan rumah tradisional. Pada ragam
hias yang bersifat tiga dimensi dijumpai pada barang rumah tangga dan kerajinan
tangan. Jenis ragam hias setiap daerah berbeda-beda dan memiliki ciri khas
dalam pembuatannya. Bentuk-bentuk tersebut merupakan bentuk stilisasi dari
bentuk aslinya. Proses pembuatan ragam hias ini dapat dilakukan dengan cara
memahat, menganyam, dan pengecatan. Bahan yang digunakan dapat berupa kayu,
batu, bambu, rotan, mendong atau pandan.
1.Jenis – Jenis Ragam Hias
a.Ragam Hias Flora
Merupakan pengembangan dari bentuk aslinya dan diwujudkan dalam bentuk
sulur-
suluran.
b.Ragam Hias Fauna
Diambil dari jenis fauna dari masing –masing daerah sebagai cirri
khas.fauna tersebut
dibedakan menjadi hewan darat,air,dan udara
c.Ragam Hias Figuratif (Manusia)
Karakter bentuk sesuai tema dan tujuan tertentu (untuk mendapat
keberkahan ,
keselamatan ,dll.)
d.Ragam Hias Geometris
Pengembangan bentuk dasar geometris (segi empat ,segi lima,belah ketupat
dan bentuk
bebas).Dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk dasar geometris.
2.Pola Ragam Hias
Pola
ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam komposisi
tertentu.
Berikut adalah beberapa pola ragam hias :
a.Pola Simetris :
Terbentuk dari motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk sama dalam penyusunanya.
b.Pola Asimetris : Komposisi tidak seimbang namun masih terlihat
proporsi ,komposisi
dan kesatuan yang baik.
c.Pola Tepi : Berupa
pengulangan bentuk sebelumnya ,untuk menghias tepi bahan.
d.Pola Menyudut : Bentuk disesuaikan dengan bentuk ragam
hias yang ada.
e.Pola Ragam Hias : Memusat
bentuk corak berdiri sendiri.Merupakan gabungan beberapa bentuk ragam hias dan ragam hias
baru.
f.Pola Beraturan :Terbentuk
dari bidang corak yang sama .Susunan pola merupakan
pengulangan bentuk sebelumnya dengan
bentuk dan ukuran sama.
g. Pola tak beraturan :
Merupakan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti pola
proporsi yang seimbang.
B.Alat
dan Bahan
Penempatan ragam hiasdapat diterapkankan pada beberapa jenis
bahan seperti kayu, batu, keramik, dan logam. Bahan-bahan Ada yang menggunakan pahat, pisau, dan kuas
cat. Perbedaan alat dan bahan tersebut berdampak pada nilai keindahan. Beberapa
alat dan bahan yang digunakan dalam membuat ragam hias antara lain :
1. Pahat
Pahat
memiliki mata bentuk lurus dan me -lengkung. Pahat digunakan untuk membuat
torehan atau pahatan pada media kayu.
2.Palu Kayu
Untuk
memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias.Proses pemukulan disesuaikan
kedalaman ukiran.
3.Kuas
Untuk member warna pada media kayu,logam,batu,keramik.
4.Politur
Pelapis warna natural ,penggunaanya
dengan disemprot ataupun dikuas.
5.Cat kayu /besi
Untuk member efek warna pada ragam hias.
6.Kayu / papan
Dapat berupa kayu papan /batangan .
7.Batu
Pilihlah yang permukaanya rata agar
mudah membuat ragam hias pada batu tersebut.
C.Teknik
Penerapan Ragam Hias
Penerapan ragam hias dapat dilakukan pada
media kayu, keramik, batu, besi, tembaga, kuningan, anyaman bambu, dan rotan.
Secara teknis pelakuan yang dilakukan pada masing-masing bahan berbeda-beda,
ada yang menggunakan teknik ukir, cor, etsa, dan pengecatan.
Jenis bahan yang dapat digunakan dalam teknik
ukir dapat berupa bahan dari kayu. Kayu yang sudah diberi ragam hias kemudian
diukir sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Alat yang digunakan bisa
menggunakan ukuran berbeda tergantung dari besar kecilnya ragam hias yang
digunakan.Berikut adalah proses membuat ragam hias dengan teknik ukir :
a. Membuat
desain/gambar yang digunakan sebagai panduan untukmengukir
b
.Menempelkan desain pada media ukir (kayu) dan kemudian mengukirnya.
c.
Mengamplas/menghaluskan dan kemudian memberi plitur/pernis
2.Teknik
Cor
Penggunaan
teknik cor dapat menggunakan bahan dasar kuningan, tembaga, tanah liat, gips,
dan besi. Proses teknik cor dengan menggunakan bahan dasar gips yang dilakukan
dengan cara membuat pola negatif atau cetakan tanah liat. Sebelum proses
pengecoran ragam hias dari bahan tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu.
Selanjutnya dibuatkan tem pat berupa kotak atau tabung untuk me ne m patkan
negatif ragam hias.Berikut adalah cara penggunaan teknik cor ragam hias :
a.Membuat model yang akan dicetak.
b.membuat cetakkan
c.Pembakaran
d.Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis.
Alat dan Bahannya sebagai berikut :
a.Ember
b.Pengaduk kayu
c.Gips
d.Tanah liat
e.Air
f.Cetakkan kayu
g.Cat besi/vernis
3.Teknik Pengecetan
Alat dan bahan :
a.Kuas e.kayu/triplek
b.Palet cat d.Cat minyak
c.Pensil
A.Tapestri
Kata Tapestri dari bahasa Perancis
Tapiesserie berarti penutup lantai atau
bahasa Latin Tapestrum sulaman yang memiliki banyak teknik. Tenun Tapestri digunakan sebagai benda seni maupun benda
yang memiliki fungsi pakai. Sebagai benda seni berupa hiasan dinding dan benda
pakai berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Tapestri adalah teknik
membuat karya tekstil dengan menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lain
seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang punya fungsi
seni dan pakai. Tenun tapestri memiliki keindahan dan bentuk unik dengan
jalinan tenun benang-benang aneka warna menutupi bidang gambar dan paduan unsur
bahan lain.Tenun tapestri merupakan bentuk gambar dekoratif.Tapestri bisa
dibuat dengan menggunakan bahan lain seperti serat alami maupun yang diberi
warna. Struktur bentuk tapestri terdiri atas
benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang tertentu.Benang lungsi adalah jalinan benang
menghadap vertikal.Benang pakan adalah
benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian benang yang membentuk bidang
gambar tertentu. Keindahan tapestri dilihat dari garis, warna dan bidang
pada pola gambar dan bahan pendukung lain seperti manik-manik dari kayu atau
logam dan tebal tipisnya benang. Keindahanya
diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan
kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.
B.Bahan
dan Alat Tenun Tapestri
Tenun
tapestri menggunakan bahan disesuaikan
dengan ukuran panjang dan lebar kain yang dibuat. Bahan dan alat tersebut
yakni:
1. AlatTenunTapestri
a. Bentangan (Spanram)
Untuk mengaitkan benang lungsi dan
jalinan pakan yang membentuk corak atau motif . Spanram dapat dibuat dari kayu satu sisi
yang berhadapan diberikan paku ukuran 1 cm antar pakunya.
b. Gunting
Untuk memotong sisa
benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.
c. Sisir
Untuk merapatkan benang yang sudah
ditenun sampai rapat.
d. Paku Penggulung
Untuk menyisipkan benang pakan pada benang
lungsi hingga membentuk motif tertentu.
C.Teknik Tapestri
Teknik tapestri dilakukan
dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan
kayu atau spanram. Spanram digunakan
untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang membentuk ragam hias.
Berikut langkah langkah mbuat tenun tapestri :
Teknik dalam
tenunan tapestri dibagi menjadi dua yaitu :
a)Teknik Tenun Simetris
Yaitu memasukkan benang pakan sejajar dengan
tenunan benang pakan lainnya dan terkait di antara benang lungsi hingga membentuk ragam hias
Yaitu kenampakan di tenun menyilang di benang lungsi nya dan
dilakukan berulang-ulang sesuai desain
yang dibuat. Terdapat sambungan antar benang benangnya .Benang yang
disambung terdapat pada benang pakan. Karena penampakan merupakan unsur
pembentuk ragam hias